Malang – Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang patut dilestarikan, salah satunya adalah Topeng Malang. Seni topeng tradisional ini memiliki sejarah panjang yang mengakar sejak zaman kerajaan Majapahit. Untuk melestarikan dan memperkenalkan Topeng Malang ke seluruh dunia, sekelompok mahasiswa Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) berinisiatif memanfaatkan media digital melalui kanal YouTube.
Didukung oleh program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dicanangkan Universitas Brawijaya, mahasiswa Prodi Sastra Cina FIB UB: Alliya Sonya Azarena; Davida Diandra Sacalaros; Faiza Fadilatus Sa’diyah; Naiya Salsabilla Atifah; dan Ervin Nurul Fathir yang tergabung dalam PKM Kelompok 1, dibimbing oleh Diah Ayu Wulan, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan melakukan survei dan produksi konten di Sanggar Asmorobangun. Sanggar Asmorobangun terletak di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang merupakan salah satu tempat yang aktif melestarikan budaya Topeng Malang. Sanggar yang berdiri sejak tahun 1900 ini masih konsisten dalam melestarikan Topeng Malang di bawah kepemimpinan Tri Handoyo yang merupakan generasi kelima dari maestro topeng Malangan.

Anggota PKM kelompok 1 wawancara bersama Tri Handoyo

Pembuatan topeng di Sanggar Tari Asmorobangun, Pakisaji, Malang, Jawa Timur
Terhitung pada tahun 2022, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 204,7 juta dengan pengguna aktif sebanyak 191,4 juta. Sedangkan total pengguna media sosial di seluruh dunia mencapai 4,2 Miliar. Melihat peluang besar ini, PKM Kelompok 1 Prodi Sastra Cina FIB UB berupaya melestarikan Topeng Malang memanfaatkan platform media sosial YouTube melalui video semi dokumenter. Video ini diharapkan menjadi sarana hiburan sekaligus edukasi, serta promosi budaya. Dalam prosesnya, kelompok 1 mewawancarai Tri Handoyo dan para pengrajin topeng, serta mendalami berbagai detail seperti proses pembuatan topeng dari kayu sengon hingga menjadi karya seni yang khas dan indah.
Sebagai bagian dari kegiatan PKM ini, mahasiswa turut terlibat dalam acara “Suroan” yang digelar setiap malam 1 Suro (1 Muharram dalam kalender Islam), sebagai tradisi leluhur masyarakat Jawa. Acara ini melibatkan pawai, doa, dan pertunjukan tari topeng seperti “Tari Nogotaun” dan pementasan lain yang menceritakan kisah “Panji Laras dan Panji Guru Wongso” dalam sebuah sayembara sabung ayam. Acara tersebut menghadirkan berbagai pihak, mulai dari warga lokal hingga wisatawan asing, dengan suasana yang sarat akan nuansa budaya dan sejarah lokal.

Tari Nogotaun yang diselenggarakan di Sanggar Tari Asmorobangun, Malang, Jawa Timur
Dengan adanya konten yang menarik dan edukatif, PKM kelompok 1 berharap bisa membantu Sanggar Asmorobangun lebih dikenal dan mempertahankan keberlanjutan seni Topeng Malang. Upaya ini juga bertujuan agar tradisi Topeng Malang tetap hidup tidak hanya untuk generasi mendatang tetapi juga dapat menjangkau seluruh penjuru dunia melalui teknologi digital. Sejalan dengan tujuan tersebut, artikel mengenai kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini juga dimuat dalam 5 media berita online yaitu malangraya_pikiran.rakyat.com, Jatim Times, Tugu Satu, NusaDaily.com, serta Kliktimes. Semoga budaya tradisional Indonesia, termasuk Topeng Malang, dapat terus dilestarikan dan diperkenalkan ke seluruh dunia untuk semakin dihargai di kancah global.