Malang – Mahasiswa-mahasiswi Tim PKM Program Studi Sastra Cina berhasil mendigitalisasi 74 Topeng Cerita Panji dari Padepokan Asmorobangun, Pakisaji, Kabupaten Malang, ke dalam format Virtual Reality (VR) 3D. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal, khususnya kesenian Wayang Topeng Malangan agar dapat dikenal lebih luas.

Program ini dilatarbelakangi oleh minimnya informasi mengenai karya seni Topeng Malangan di Padepokan Asmorobangun, yang merupakan pusat kesenian topeng khas Malang. Selain itu, meskipun permintaan topeng cukup tinggi, bahkan hingga mancanegara, pemasaran produk ini belum dapat dilakukan secara daring. Maka dari itu Tim PKM yang tergabung dalam Kelompok 2 dan beranggotakan: Shofie Shafa S. Z., Arjuna Satria D. B., Eirene Charista S., Gracia Amethyst C., Agniananda Adriani S., serta Ressi Maulina Delijar S.S., M.Li. selaku dosen pembimbing lapangan, merancang proyek Digitalisasi Kesenian Wayang Topeng Malangan. Proyek ini melibatkan dokumentasi Topeng Panji Asmorobangun karya Padepokan Asmorobangun.

Program PKM ini menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Tahap awal melibatkan survei dan wawancara dengan pemilik padepokan, Bapak Handoyo, untuk memahami kendala dan fokus utama. Dari hasil survei, ditemukan koleksi 74 topeng Panji, yang sebagian juga tersimpan di Museum Singhasari. Tim turut melakukan observasi langsung pada pementasan Panji Naga Tahun bertepatan dengan peringatan 1 Suro, untuk memperkaya wawasan tentang fungsi dan penggunaan topeng dalam ritual budaya.


Gambar 1. Sketsa Kasar Tata Letak Katalog

Pada tahap desain, tim menyusun sketsa awal katalog dan menentukan palet warna yang memiliki makna filosofis. Dokumentasi setiap topeng dilakukan secara manual menggunakan gawai, dengan memotret setiap sisinya untuk menghasilkan model 3D berkualitas. Proses ini menggunakan perangkat lunak PolyCam, di mana setiap topeng memerlukan sekitar 200 bingkai foto untuk memastikan hasil optimal. Seluruh hasil dokumentasi kemudian diunggah ke Google Drive dan diubah menjadi kode QR yang terintegrasi dalam katalog digital.

Tahap pengembangan berfokus pada dua produk utama, yaitu model VR 3D topeng dan katalog digital. Katalog digital ini memuat foto topeng, nama tokoh, deskripsi singkat, serta kode QR yang mengarahkan pengguna ke model VR 3D topeng tersebut. Penyuntingan dilakukan secara cermat untuk memastikan kualitas akhir yang tinggi dan layak dipublikasikan.


Gambar 2. Tampilan Beserta Penjelasan Tata Letak Katalog Topeng Panji Asmorobangun

Setelah tahap pengembangan, tim melakukan implementasi dengan menguji katalog dan model VR 3D secara internal. Pengujian ini juga melibatkan pihak Padepokan Asmorobangun sebelum dilakukan prosesi serah terima produk sebagai langkah awal penyebarluasan. Evaluasi berkelanjutan terus dilakukan untuk memastikan kualitas produk serta mengatasi kendala yang mungkin timbul di kemudian hari.

Dengan adanya hasil produk pengabdian berupa katalog dan virtual reality 3D Topeng Panji Asmorobangun, diharapkan dapat memperkuat daya tarik Padepokan Asmorobangun sebagai pusat budaya, memperluas akses informasi tentang Wayang Topeng Malangan, serta mendukung pelestarian seni tradisional melalui teknologi digital. Serta dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan pusat kerajinan topeng Panji Asmorobangun yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.