Universitas Brawijaya Indonesia (disebut sebagai “UB”) dengan Institut Konfusius di Universitas Negeri Malang (disebut sebagai Institut Konfusius Malang), sejak kerjasama yang dilakukan, kedua belah pihak telah berkolaborasi dan membuat sebuah kemajuan bersama dalam bidang pengajaran bahasa Mandarin dan kebudayaan, dan telah membuat banyak pencapaian baik.
Gambar 1: Lyu Taizé, seorang guru dari Institut Konfusius Malang, sedang mengajar bahasa Mandarin di UB
Sejak kerjasama yang dilakukan, Institut Konfusius Malang sudah mengirim banyak guru ke UB dan meningkatkan semangat pengajaran dan kegiatan yang ada di program studi Sastra Cina UB. Para siswa juga telah menyatakan ketertarikan dan menyukai kedatangan para pengajar native China. Sumber daya fakultas ini juga memainkan peran pemersatu dan koordinasi yang penting sebagai penghubung kolaboratif antar institusi. Pada saat yang sama, UB telah memberikan banyak kesempatan dan tempat yang berharga bagi para pengajar untuk pengembangan diri dan kegiatan mengajar mereka, seperti belajar bahasa Indonesia dan mempraktekkan kegiatan budaya sekolah dan sebagainya. Hal ini merupakan kunci untuk mempertahankan hubungan jangka panjang antara kedua universitas karena berbagai kesempatan menciptakan berbagai perkembangan.
Gambar 2: Partisipasi guru dari Institut Konfusius dalam kegiatan sosial Departemen Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Diharapkan di masa depan tetap terjalin hubungan yang erat dan kerjasama yang baik antara Ub dan Institut Konfusius, bersama kami akan mengguratkan keajaiban dan kemegahan satu demi satu. Biarkan bahasa Mandarin berkembang seperti bunga. Membuat masa depan kedua belah pihak berkembang seiring berjalannya waktu.
Editor: Lu Taizé
Grafis: Lu Taizé