Mahasiswa Program Studi Sastra Cina berkesempatan untuk menjelajahi Cina melalui sebuah program Summer Camp, menawarkan kesempatan langka untuk tidak hanya mempelajari Bahasa Mandarin, tetapi juga mendalami dunia e-commerce dan budaya China secara langsung. Program ini menggabungkan pembelajaran bahasa dengan praktik e-commerce seperti dan berbagai kegiatan budaya yang menarik.

 

Peserta program ini tidak hanya belajar cara memasukkan produk ke dalam katalog e-commerce, tetapi juga mendapatkan pelatihan tentang teknik siaran langsung (live streaming) yang semakin populer di dunia perdagangan online. Selain itu, mereka juga terlibat dalam kegiatan budaya yang khas, termasuk mencoba baju adat Guanxi. “Kami mengunjungi salah satu tempat di Nanning yang khusus untuk foto dengan baju adat. Meskipun kami tidak tahu nama kostumnya, pengalaman tersebut sangat memukau,” ungkap Caroline Ijaya, salah satu peserta program tersebut.

 

Aktivitas lain yang memikat adalah pembuatan kipas tangan DIY. Peserta belajar tentang berbagai jenis kipas dan bentuk-bentuknya serta teknik membuat gantungan jimat China yang khas berwarna merah. Selain itu, mereka juga diajari teknik pijat tradisional di tempat pengobatan dan gerakan TaiChi untuk kesehatan.

 

Pengalaman budaya tidak berhenti di situ. Para peserta juga mengunjungi museum yang menampilkan koleksi batu kuno serta artefak-artefak bersejarah. Museum ini menawarkan gambaran mendalam tentang kehidupan di masa lalu, termasuk strategi perang dan barang-barang antik dari era kerajaan. Beberapa museum bahkan memiliki area bawah tanah yang dulunya digunakan untuk pertahanan atau tempat berlindung.

 

Program ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa dan budaya China tetapi juga membuka wawasan peserta tentang praktik e-commerce di pasar global. Sebagai tambahan, pengalaman langsung dengan berbagai aspek budaya dan sejarah memberikan nilai lebih bagi mereka yang tertarik untuk mengeksplorasi keanekaragaman budaya China secara mendalam.